SHARE

Istimewa

Adapun terkait mikroplastik, hal tersebut merupakan isu yang sedang diamati perkembangannya. Mikroplastik adalah plastik berukuran kurang dari 5 milimeter dan menjadi polutan paling mudah ditemukan di manapun, hingga dalam bentuk debu.

Hasil studi yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2019, menyatakan bahwa ambang batas aman kandungan penyerapan mikroplastik >150μm (mikrometer) cenderung akan diekskresikan oleh tubuh melalui feses.

Studi menjelaskan, potensi bahaya terkait mikroplastik terbagi menjadi tiga bentuk, yakni partikel fisik, bahan kimia, dan patogen mikroba, sebagai bagian dari biofilm.

Berdasarkan kajian terbatas yang tersedia, bahan kimia dan biofilm yang terkait dengan mikroplastik dalam air minum, menyumbang dampak yang rendah terhadap kesehatan manusia.

Meskipun tidak cukup informasi untuk menarik kesimpulan tegas tentang toksisitas yang terkait dengan bahaya fisik partikel plastik, terutama untuk nano ukuran partikel, sampai saat ini belum ada informasi kredibel yang menunjukkan bahwa mikroplastik adalah masalah.

Kajian terbatas juga menunjukkan bahwa sumber utama polusi mikroplastik di sumber air tawar adalah limpasan terestrial dan air limbah tembusan.

Namun, jika proses pembersihan air limbah dioptimalkan, dapat secara efektif menghilangkan sebagian besar mikroplastik. Patogen mikroba dan bahan kimia lainnya lah yang justru akan menjadi masalah kesehatan manusia yang lebih besar daripada mikroplastik.

Halaman :
Tags
SHARE