SHARE

Ilustrasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) bersama Imperial College London di Inggris, prevalensi perokok pasif dalam rumah tangga Indonesia mencapai 78,4 persen, lebih tinggi ketimbang China di angka 48,4 persen, Bangladesh 46,7 persen dan Thailand 46,7 persen.

Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi perempuan dan anak Indonesia yang menjadi kelompok rentan terhadap paparan asap rokok sangat memprihatinkan.

Bahkan, akibat konsumsi rokok, pengeluaran keluarga untuk berbelanja mengalami penurunan, dimana ibu mengurangi pembelian makanan protein hewani dan cepat menyebabkan keluarga lebih cepat mencapai kemiskinan. Sehingga, rokok berkaitan erat dengan terjadinya kekerdilan dan kemiskinan.

Oleh sebab itu, Rizal berharap dengan menyebarkan edukasi mengenai pentingnya menjauhi rokok, semua keluarga dapat terbebas dari potensi kekerdilan sekaligus melindungi kesehatan ibu dan bayi.

“Kami berharap, hasil kajian ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pengelola tenaga program di tingkat lini lapangan. Terutama tim pendamping keluarga yang saya banggakan dan para pemangku kepentingan,” kata Rizal.

Halaman :