SHARE

Istimewa

Digitalisasi ekonomi

Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala mengatakan perusahaan hasil merger IOHsangat siap untuk mengembangkan segala kemampuannya untuk memberikan manfaat yang luas bagi Indonesia terutama dalam digitalisasi ekonomi nasional.

Ia menjelaskan, Indonesia memasuki babak baru telekomunikasi di mana teknologi seluler 5G sudah di depan mata yang harus segera ditindaklanjuti oleh para operator telekomunikasi.

“Penggabungan bisnis antarperusahaan telekomunikasi seperti Indosat dan Tri, bisa mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mendorong Indonesia menjadi negara digital. IOH dari sisi kekuatan finansial dan keahlian sangat siap menciptakan inovasi-inovasi baru, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memiliki posisi yang lebih baik untuk pengembangan 5G,” kata Kamilov.

Dengan kekuatan finansial yang lebih besar maka IOH memiliki kesempatan yang lebih besar untuk membangun tidak hanya infrastruktur tetapi juga bisa melakukan transformasi digital yang lebih luas.

Dengan bergabungnya Indosat dan Tri menjadi IOH maka kekuatan finansial perusahaan baru akan lebih kuat dan mampu memperluas jaringan infrastruktur karena terjadi efisiensi pada investasi, namun cakupan pengembangan bisa lebih luas.

Dalam klausul merger, IOH dijejali kewajiban yang harus dituntaskan meliputi penambahan jumlah sitebaru paling sedikit sebanyak 11.400 site sampai tahun 2025, hingga secara total site Indosat paling sedikit sebanyak 52.885 site di tahun 2025.

Indosat juga wajib memperluas wilayah cakupan yang terlayani oleh layanan seluler paling seidkit 7.660 desa/kelurahan baru sampai tahun 2025 hingga sedikitnya encapai 59.538 desa/kelurahan.

Dari sisi teknis, Indosat wajib meningkatkan kualitas layanan, paling sedikit 12,5 persen untuk download throughput dan 28 persen untuk upload throughput sampai dengan tahun 2025. Perusahaan baru juga diwajibkan mengembalikan pita frekuensi pita frekuensi radio kepada negara, sebesar 5 MHz FDD (Frequency Division Duplexing) atau 2 kali 5 MHz(total 10 MHz) di spektrum 2,1 GHz.

Namun, dengan berbagai keunggulan dan termasuk kemampuan finansial dan manajemen yang mumpuni bukan tidak mungkin IOH mampu memberikan perlawanan sengit bagi operator lainnya dalam mendapatkan pelanggan yang lebih besar, karena peluang itu masih sangat besar.

Sementara itu, VP Director Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan menyambut baik transformasi digital yang dicanangkan pemerintah yang mencakup ekstensifikasi (perluasan) dan intensifikasi (pendalaman/penguatan) jaringan telekomunikasi nirkabel di Indonesia.

Menurutnya, konsolidasi yang dilakukan IOH bisa menjadi gambaran bahwa dalam industri telekomunikasi diperlukan kolaborasi yang saling mendukung untuk mempermuah pengembangan layanan dan inovasi yang diberikan kepada masyarakat.

“Kami berkomitmen juga untuk membantu pemenuhan kebutuhan para operator termasuk yang sedang melakukan konsolidasi seperti IOHmenyongsong masa depan mereka menjadi operator yang lebih besar lagi dan lebih kuat lagi,” kata Adam.

Menurut data, sekitar 95 persen dari akses internet di Indonesia itu dilakukan dengan mode nirkawat yang berarti jaringan infrastruktur telekomunikasi harus terus diperkuat dan diperluas karena berarti masyarakat yang semakin akrab digital makin membutuhkan banyak pendukung jaringan telekomunikasi termasuk tower dan tower fiber.

“Saat ini kami masih banyak membantu para operator telekomunikasi di Indonesia meningkatkan lebih lanjut pengembangan jaringan 4G mereka di seluruh Indonesia dan 5G juga akan menyusul di masa yang akan datang dengan skala yang lebih besar dibanding tahun 2021,” katanya.

Tahun 2022 ini salah satu tantangan datang dari kondisi makroekonomi adanya potensi kenaikan suku bunga karena ekonomi di banyak negara sudah membaik dari pandemi.

Ruang pertumbuhan inovasi juga akan menjadi lebih luas sehingga pengalaman digital pelanggan akan lebih terjamin. Merger ini diharapkan membuat ISAT mencapai global best practice lebih cepat.

Dengan demikian, aksi merger yang menggabungkan dua entitas bisnis ini akan menghasilkan spektrum yang mencukupi agar penggelaran 5G akan jauh lebih baik. Gabungan usaha ini juga akan membuat permodalan perusahaan lebih kuat untuk menyelenggarakan 5G.

Dengan kata lain, melalui merger ini banyak dana yang bisa dihemat sehingga dana investasi bisa digunakan untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur yang lebih kuat.

Halaman :