SHARE

Ilustrasi

Petunjuk akhir pandemi?

Meskipun demikian, para ahli menyatakan terlalu dini menyimpulkan varian ini tidak ganas karena sebagian besar kasus di Afrika Selatan terjadi pada kalangan muda usia. Lain ceritanya seandainya varian ini menyerang kelompok rentan seperti manula dan mereka yang komorbid.

Data Afrika Selatan itu sendiri sejalan dengan temuan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat yang memastikan kebanyakan kasus pertama Omicron di negeri ini juga menunjukkan gejala ringan.

Karena belum jelas benar, para ilmuwan sampai detik ini terus bekerja keras mengetahui daya tular, tingkat keparahan dan kemampuan varian ini dalam menghindari vaksin.

Tapi konsensus sementara dari berbagai laporan awal menyebutkan gejalanya ringan dan ini membersitkan harapan bahwa Omicron tidak mematikan seperti varian-varian sebelumnya.

Namun sejumlah pakar seperti spesialis penyakit menular Muge Evik dari Universitas St Andrews di Inggris, menilai asumsi itu terlalu dini karena ditarik dari data yang belum lengkap, apalagi kebanyakan yang tertular di Afrika Selatan adalah kaum muda yang lebih tahan dari COVID-19 ketimbang manula atau kalangan komorbid.

Muge Evik justru mengkhawatirkan skenario ketika varian ini menulari kelompok rentan yang merupakan kelompok yang paling banyak terenggut nyawanya oleh COVID-19.

"Saya kira pertanyaan seputar tingkat keparahan akan menjadi salah satu bagian terakhir yang baru bisa kita uraikan,” kata Muge Evik dalam jurnal Nature. "Ini pula yang terjadi pada Delta."

Tetap saja, data yang terlihat di Afrika Selatan dan sejumlah negara seperti Inggris dan AS, menunjukkan konsistensi bahwa varian ini tak begitu berbahaya meski memang jauh lebih menular.

Sementara itu sejumlah produsen vaksin COVID-19 mengklaim bahwa vaksin mereka efektif melawan Omicron.

Rangkaian informasi yang dianggap prematur oleh sebagian kalangan tersebut membuat sejumlah pihak beranggapan bahwa varian yang tidak lagi mematikan adalah petunjuk mengenai kemungkinan segera berakhirnya pandemi.

Salah satu di antaranya adalah koran bisnis terkemuka Wall Street Journal yang menyebut 'mutasi memang terdengar mengerikan, tetapi mutasi bisa membuat patogen menjadi kurang begitu berbahaya."

Halaman :
Tags
SHARE