SHARE

Istimewa

Dalam penanaman nilai sila kedua dan kelima yaitu mengangkat harkat dan martabat manusia serta mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkeadilan sosial, Kemensos melakukan pembangunan rusunawa untuk pemulung, gelandangan dan pengemis di 11 kota agar dapat tinggal di tempat yang lebih layak serta meningkatkan taraf hidup.

Kemensos juga terus mengupayakan bantuan sosial tersalurkan hingga pelosok, seperti Kampung Erosaman di Papua dan Suku Anak Dalam di Jambi.

Hal tersebut sejalan dengan penanaman nilai-nilai Pancasila sila ketiga yaitu mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

“Saat saya ketemu Suku Anak Dalam itu harus perjalanan dari Jambi selama sembilan jam sampai ketemu anak-anak di hutan ini. Anak-anak ini dulu rambutnya panjang, kukunya panjang, kita ajari dia mandi, kita potong kukunya, kita ajari untuk sekolah,” kata Risma.

Berbagai bantuan tersebut bentuk upaya penerapan nilai-nilai Pancasila melalui program kerja agar masyarakat di dalam kemiskinan dapat segera berdaya dan mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Saya kira itu adalah bagian kami menerjemahkan Pancasila di dalam tindakan kami, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, kata Mensos Risma.

Kegiatan Kick off Meeting Pancasila dalam Tindakan “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana” merupakan aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang berkolaborasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam mencegah stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga, serta mengantisipasi bencana.

Halaman :