SHARE

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (istimewa)

Ini menjelaskan ada perkembangan besar dalam tim Indonesia di mana Shin menjadi bagian instrumental dalam perubahan ini.

Sudah lima kali Indonesia menjadi runner up Piala AFF yang tiga di antaranya karena dikalahkan Thailand yang menjadi lawan Indonesia dalam final Piala AFF kali ini.

Satu dari tiga kekalahan melawan Thailand pada edisi-edisi terdahulu terjadi karena adu penalti, sedangkan pada final 2016, Indonesia kalah agregat satu gol.

Thailand memang tim yang paling sulit dibobol selama Piala AFF 2020, tetapi Indonesia juga bukan lagi tim yang pernah mereka kalahkan dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Menumbangkan Malaysia dan menahan seri Vietnam adalah petunjuk grafik permainan skuad Garuda tengah meningkat.

Dalam soal teknik, sejak lama Indonesia sama sekali bukan tim yang tertinggal. Lima kali masuk final Piala AFF sebelumnya adalah buktinya.

Aspek teknik itu sekarang telah dilengkapi kepercayaan diri tinggi yang bisa sangat penting saat menghadapi Thailand dalam final nanti.

Ditambah waktu istirahat lebih panjang yang bisa membuat kondisi fisik lebih baik dan waktu lebih dari cukup untuk Shin dalam meramu taktik paling jitunya, prospek besar mengakhiri dahaga gelar selama 30 tahun sudah menanti Indonesia.

Terakhir kali Indonesia menjuarai turnamen besar adalah saat memenangkan medali emas sepakbola SEA Games 1991 di Filipina.

Kini waktunya timnas mengkapitalisasi grafik meningkat belakangan ini dengan trofi turnamen besar pertamanya dalam tiga dekade yang bisa meretas jalan sukses dalam turnamen-turnamen lain, termasuk SEA Games tahun depan di Vietnam.

Halaman :