SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Peristiwa Puan Maharani versus Ganjar Pranowo merupakan "drama bunuh diri" palsu ala PDI Perjuangan. Kerena dalam rimba raya politik tidak ada peristiwa politik yang terjadi tanpa intensi. 

Hal ini disampaikan Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Raja Muda Bataona di Kupang, Selasa (25/5). 

Menurut dosen Investigatif News dan Jurnalisme Konflik pada FISIP Unwira Kupan ini  antara pernyataan politik dari Puan Maharani dan Bambang Pacul, kemudian isi (content) pernyataan mereka harus didekonstruksi untuk mendapatkan makna-makna terdalam di baliknya.

Dia menjelaskan, secara akal sehat peristiwa tersebut latarnya agak aneh. Sebab sebelumnya Ganjar menemui Ketum PDI Perjuangan Megawati untuk menyerahkan foto lukisan Mega bersama anak-anak. Bahkan, dalam pertemuan tersebut Gubernur Jawa Tengah juga berfoto bersama Megawati, kemudian dibagikan di instragramnya.

Dan dalam hitungan hari, Ganjar diserang oleh Puan dan Bambang Pacul dengan pernyataan-pernyataan yang sangat beringas, seperti 'sudah kelewatan' dan 'sok pintar". Selanjutnya Ganjar juga tidak diundang dalam hajatan partai di rumahnya sendiri, Jawa Tengah.

Menurutnya rangkaian peristiwa tersebut tidak mungkin dibuat tanpa adanya koordinasi di antara mereka. Sehingga, dia memandan kasus ini hanya drama politik yang disengaja atau sebuah 'drama bunuh diri' palsu ala PDIP untuk menaikkan popularitas PDIP dan dua tokoh yang paling berpeluang direkomendasikan Megawati dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar dan Puan ini.

Dia menekankan  "Jadi, ini bukan benar-benar bunuh diri, melainkan bunuh diri palsu untuk menaikkan perhatian publik dalam rangka popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP," katanya.

Dia memiliki pandangan bahwa PDIP sedang ingin  mendapat dua keuntungan sekaligus, yaitu kembali mendominasi wacana tokoh soal pilpres yang sempat beralih ke Anis Baswedan dan Prabowo, juga menaikkan popularitas Puan.

Dengan drama ini, Puan akan menjadi tokoh utama dalam wacana di ruang-ruang publik, entah fisik maupun virtual. "Setelah disurvei seperti apa elektabilitasnya di akhir drama ini," ujarnya.

Jika mereka akhirnya justru akrab dan solid, kata dia, citra Puan akan otomatis pulih ke arah positif karena masih 3 tahun menuju pilpres. Dengan demikian, tugas DPP PDIP adalah menaikkan popularitas dan elektabilitas Puan.
 

Tags
SHARE