SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memastikan semua jenjang sekolah di daerah ini siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas setelah penularan COVID-19 mulai melandai.

“Sepertinya kalau dari kesiapan kesiapan infrastruktur (fasilitas protokol kesehatan, red.) sudah cukup kita yakini sudah siap," kata dia saat meninjau PTM di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Palembang di Palembang, Senin.

Meskipun sudah diperbolehkan PTM, katanya, siswa dan guru ataupun orang tua harus tetap waspada dengan mengintensifkan komunikasi dalam pengawasan aktivitas siswa-siswi di luar rumah.

“Selalu saya ingatkan kepada seluruh siswa, kita sekolah tatap muka ini bukan berarti COVID-19 sudah tidak ada, maka harus berhati hati,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Riza Fahlevi mengatakan PTM terbatas sudah bisa dimulai untuk jenjang sekolah, mulai dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) ataupun sederajat se-Sumatera Selatan.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing kepala sekolah sudah mendapatkan petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diperkuat dengan surat keputusan gubernur.

Petunjuk itu, antara lain PTM harus berdasarkan persetujuan dari orang tua atau wali siswa, siswa wajib mematuhi aturan pelaksanaan protokol kesehatan berupa memakai masker dalam setiap aktivitas selama belajar, di luar jam belajar di sekolah merupakan tanggung jawab orang tua.

Sekolah wajib memastikan dalam satu kelas hanya berisikan 50 persen siswa dari total kapasitas ruangan, dalam sepekan tiga kali pertemuan, tetap mengoptimalkan pembelajaran secara daring.

“Untuk jenjang Sekolah Dasar juga demikian tidak jauh berbeda, desainnya dirancang oleh pihak Dinas Pendidikan Kota,” kata dia.

Dia mengatakan selain memastikan teknis dan ketersediaan fasilitas protokol kesehatan, setiap tenaga pendidik dan guru, serta siswa sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.

“Kalau guru sudah 85 persen, siswa siswi sedang berlangsung vaksinasinya,” ujarnya.

Ia mengatakan meskipun vaksinasi untuk siswa siswi saat ini bukan merupakan syarat yang wajib, pelaksanaannya tetap berjalan sesuai dengan ketercukupan vaksin.

“Intinya semua 'stakeholder' (pemangku kepentingan) sudah menyiapkan PTM ini, semoga dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Seorang siswi Kelas XII IPA I​​​​​ SMA Negeri 1 Palembang, Adelia Natasha, menyatakan bersama teman-teman menyambut baik pelaksanaan PTM.

Ia mengatakan pembelajaran secara daring dari rumah yang hampir satu tahun tidak lebih baik dibandingkan dengan PTM.

"Dengan PTM kami dapat pelajaran yang lebih jelas dari guru, lebih puas belajarnya," katanya.

Tags
SHARE