SHARE

Ilustrasi - Bank Indonesia (istimewa)

CARAPANDANG.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sebanyak 1,7 miliar penduduk dunia belum mempunyai akses pada sektor keuangan, sehingga salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia adalah mendorong inklusi ekonomi dan keuangan.

"Di negara berkembang, sebanyak 67 persen penduduknya itu belum punya akses, bahkan di negara maju 94 persen, apalagi kelompok wanita dan kelompok muda. Inilah kenapa sesuai arahan Presiden, inklusi ekonomi dan keuangan adalah salah satu agenda prioritas," kata Perry dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Dorongan inklusi ekonomi dan keuangan khususnya bagi kelompok penduduk yang selama ini belum terlayani secara baik di dalam keuangan, dengan tujuan mendorong produktivitas, kapasitas, dan akses keuangan.

Menurut Perry, ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mencapai inklusi ekonomi dan keuangan, yakni digitalisasi pelayanan jasa keuangan, diversifikasi produk layanan jasa keuangan melalui digitalisasi yang tidak terbatas pada kredit, tetapi menyentuh berbagai layanan jasa produk keuangan, serta meningkatkan kapasitas UMKM, wanita, dan milenial.

"Banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, melakukan upaya seperti Gernas Bangga Buatan Indonesia bisa mendorong UMKM. Contoh ini akan kami angkat menjadi suatu output bagaimana kami mendorong digitalisasi, mengimplementasikan kebijakan nasional, meningkatkan pelayanan produk keuangan, dan model bisnis untuk mendorong inklusi ekonomi dan keuangan," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan Indonesia sebagai negara berkembang, negara terbesar ASEAN, negara dengan ekonomi yang dianggap relatif stabil dengan sistem politik budaya yang stabil, dalam Presidensi G20 akan ikut mendukung atau membantu membentuk berbagai kebijakan yang pengaruhnya ke seluruh dunia.

Halaman :