CARAPANDANG.COM- Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru menggelar latihan terbang malam mulai Senin (24/5) hingga tiga hari ke depan dalam rangka meningkatkan kemampuan profisiensi para penerbang di wilayah udaranya.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Andi Kustoro melalui pernyataannya yang diterima di Pekanbaru, Selasa, mengatakan tim yang melaksanakan latihan adalah Skadud 12 dan Skadud 16 Wing 6 Lanud RSN.
Hal ini juga untuk meningkatkan kesiapan operasi mengingat latihan terbang malam meliputi navigasi, intersepsi malam, dan taktik pertempuran malam (night air combat tactic).
"Terbang malam yang dimaksudkan adalah untuk meningkatkan keahlian guna meraih kemampuan profisiensi para penerbang. Termasuk kesiapan 'ground crew' pesawat TNI Angkatan Udara dalam mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya gangguan dan ancaman serta pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh pihak lain. Baik yang datang pada waktu siang hari maupun pada malam hari," papar Andi Kustoro.
Lebih lanjut, Marsma TNI Andi Kustoro menjelaskan latihan terbang malam itu dilaksanakan secara periodik, termasuk juga unsur personel pendukung penerbangan lainnya seperti petugas Pengatur Lalu Lintas Udara, Meteorologi, Crashteam dan lain-lain, yang merupakan implementasi dari aplikasi pelaksanaan program kerja Lanud Roesmin Nurjadin.
Dia berharap seluruh penerbang beserta kru dan pendukung dapat melaksanakan latihan tersebut dengan sungguh-sungguh, serta tetap memperhatikan keselamatan terbang dan kerja sehingga seluruh rangkaian latihan dapat terlaksana dengan aman dan lancar.
Meski begitu, lanjutnya, protokol kesehatan tetap dijalankan dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang sampai sekarang belum berakhir di Kota Pekanbaru.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Andi Kustoro melalui pernyataannya yang diterima di Pekanbaru, Selasa, mengatakan tim yang melaksanakan latihan adalah Skadud 12 dan Skadud 16 Wing 6 Lanud RSN.
Hal ini juga untuk meningkatkan kesiapan operasi mengingat latihan terbang malam meliputi navigasi, intersepsi malam, dan taktik pertempuran malam (night air combat tactic).
"Terbang malam yang dimaksudkan adalah untuk meningkatkan keahlian guna meraih kemampuan profisiensi para penerbang. Termasuk kesiapan 'ground crew' pesawat TNI Angkatan Udara dalam mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya gangguan dan ancaman serta pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh pihak lain. Baik yang datang pada waktu siang hari maupun pada malam hari," papar Andi Kustoro.
Lebih lanjut, Marsma TNI Andi Kustoro menjelaskan latihan terbang malam itu dilaksanakan secara periodik, termasuk juga unsur personel pendukung penerbangan lainnya seperti petugas Pengatur Lalu Lintas Udara, Meteorologi, Crashteam dan lain-lain, yang merupakan implementasi dari aplikasi pelaksanaan program kerja Lanud Roesmin Nurjadin.
Dia berharap seluruh penerbang beserta kru dan pendukung dapat melaksanakan latihan tersebut dengan sungguh-sungguh, serta tetap memperhatikan keselamatan terbang dan kerja sehingga seluruh rangkaian latihan dapat terlaksana dengan aman dan lancar.
Meski begitu, lanjutnya, protokol kesehatan tetap dijalankan dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang sampai sekarang belum berakhir di Kota Pekanbaru.
.jpg "Saatnya Perempuan Menjadi Subjek Pengendalian Perubahan Iklim")
.jpg "Komika Babe Cabita Tutup Usia")
.jpg "Thomas Roijakkers Didapuk Sebagai Pelatih Baru RANS Simba")
