SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Merespon kejadian bencana tanah longsor di dua lokasi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Sabtu (13/4) lalu, Kementerian Sosial sudah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi sejak Minggu (14/4). Dapur Umum itu, memproduksi 1.200 nasi bungkus setiap hari  yang terbagi dalam tiga kali pendistribusian.

Selain mendirikan dapur umum, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan logistik berupa kasur lipat, selimut, makanan anak, perlengkapan keluarga atau family kit, hingga tenda keluarga kepada para pengungsi.

Hingga Selasa (16/4) sore, tercatat masih ada 104 jiwa yang mengungsi di rumah sanak saudara terdekat. Jumlah tenda serbaguna sebanyak 2 unit, dan tenda keluarga sebanyak 15 unit. Sebanyak 1 unit Tenda serbaguna difungsikan sebagai pendukung aktivitas dapur umum, seperti kegiatan pengelolaan bahan natura, dan 1 unit tenda serbaguna untuk layanan psikososial dan 15 unit tenda keluarga tercatat sebagai persediaan yang sewaktu-waktu dapat digunakan melihat kondisi jumlah pengungsi dan ancaman longsor susulan

Mereka enggan kembali ke rumah mereka masing-masing lantaran masih takut terjadi longsor susulan.

Sebelumnya, pada Sabtu (13/4) malam sekitar pukul 22.30 WITA terjadi musibah tanah longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale dan Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan. Kejadian tersebut menyebabkan 20 orang meninggal,  16 orang di antaranya berasal dari Kelurahan Manggau dan 4 orang berasal dari Desa Lembang Randan Batu. Sementara itu, 2 orang mengalami luka ringan serta 7 rumah warga hancur tertimbun longsor.Merespon kejadian bencana tanah longsor di dua lokasi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Sabtu (13/4) lalu, Kementerian Sosial sudah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi sejak Minggu (14/4). Dapur Umum itu, memproduksi 1.200 nasi bungkus setiap hari  yang terbagi dalam tiga kali pendistribusian.

Selain mendirikan dapur umum, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan logistik berupa kasur lipat, selimut, makanan anak, perlengkapan keluarga atau family kit, hingga tenda keluarga kepada para pengungsi.

Hingga Selasa (16/4) sore, tercatat masih ada 104 jiwa yang mengungsi di rumah sanak saudara terdekat. Jumlah tenda serbaguna sebanyak 2 unit, dan tenda keluarga sebanyak 15 unit. Sebanyak 1 unit Tenda serbaguna difungsikan sebagai pendukung aktivitas dapur umum, seperti kegiatan pengelolaan bahan natura, dan 1 unit tenda serbaguna untuk layanan psikososial dan 15 unit tenda keluarga tercatat sebagai persediaan yang sewaktu-waktu dapat digunakan melihat kondisi jumlah pengungsi dan ancaman longsor susulan

Mereka enggan kembali ke rumah mereka masing-masing lantaran masih takut terjadi longsor susulan.

Sebelumnya, pada Sabtu (13/4) malam sekitar pukul 22.30 WITA terjadi musibah tanah longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale dan Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan. Kejadian tersebut menyebabkan 20 orang meninggal,  16 orang di antaranya berasal dari Kelurahan Manggau dan 4 orang berasal dari Desa Lembang Randan Batu. Sementara itu, 2 orang mengalami luka ringan serta 7 rumah warga hancur tertimbun longsor. dilansir kemensos.go.id

Tags
SHARE