SHARE

Siapa yang tidak kenal dengan Deni Victoria SH MSi di kota Prabumulih. Deni Victoria mendapatkan anugerah sebagai pengusaha muda menginspirasi dari bumi Seinggok Sepemunyian.

Deni Victoria SH MSi, Tokoh Muda Sukses di Prabumulih
Menginspirasi Pemuda Untuk Sukses


PRABUMULIH, CARAPANDANG.COM - Siapa yang tidak kenal dengan Deni Victoria SH MSi di kota Prabumulih. Bertepatan hari Sumpah Pemuda Jumat (28/10) dan hari jadi Sriwijaya Post ke-35 tahun dengan tema "35 Lentera Muda Lokal Sriwijaya", Deni Victoria mendapatkan anugerah sebagai pengusaha muda menginspirasi dari bumi Seinggok Sepemunyian.

Suami dari Leni Kartika SH MSi ini memulai usaha dari 0 sebagai kontraktor sejak umur 24 tahun hingga berhasil sukses dan kini menjabat Komisaris PT Cindo Abadi Perkasa Group.

Perusahaan Cindo Abadi Perkasa sendiri membawahi berbagai usaha seperti batching plant Beton dan Asphalt Mixing Plant (AMP) yang bersertifikat ISO lengkap areal perkantoran dan mushola, SPBU, Toko dan lainnya. Selain itu juga Cindo Abadi Perkasa merambah bisnis properti yakni Deni Prabu Residence (Perumahan DPR).

Saat ini Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (UNSRI) dan S2 Taman Siswa Palembang ini memiliki lebih dari 200 tenaga kerja.

Selain itu, Ayah dari Lovika Azlia Putri dan Zahra Talita Putri ini merupakan tokoh muda yang aktif di berbagai organisasi sejak muda.

Beberapa jabatan pernah diemban pria yang gemar melakukan kegiatan sosial ini diantaranya Ketua HIPMI Prabumulih, Ketua Jeep Prabumulih Community (JPC) dan Pembina DPD KNPI Prabumulih serta Karang Taruna Prabumulih.

Kepiawaiannya berorganisasi membuat pria yang terkenal rajin, ulet dan disiplin ini dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat kota Prabumulih hingga saat ini.

Kesuksesan anak ke 3 dari 5 bersaudara ini tidak semudah membalikkan telapak tangan namun penuh dengan perjuangan dan bahkan pernah merasakan berbagai pahitnya perjuangan.

Cerita kesuksesan Deni Victoria sendiri bermula saat dirinya masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dan kemudian diminta salah satu instansi pemerintah untuk mengerjakan satu kegiatan pembangunan.

Bermula coba-coba untuk mengabdikan diri, Deni yang saat itu masih berusia 24 tahun kemudian mengerjakan pembangunan itu dengan sepenuh hati tanpa memikirkan untung atau rugi tapi lebih mengutamakan hasil berkualitas.

Setelah selesai mengerjakan satu paket proyek itu, Deni kemudian mengaku bersyukur karena dari apa yang ia kerjakan dengan sebaik mungkin tersebut mendapat hasil memuaskan dan respon positif dari instansi tersebut.

Tidak hanya itu, ia bahkan saat itu mendapatkan hasil atau keuntungan puluhan juta. Setelah itu, Deni menamatkan kuliah S1 dan ia yang memiliki orang tua yang bekerja sebagai Jaksa dipaksa untuk mengikuti jejak orang tuanya menjadi abdi negara sebagai jaksa.

Bahkan Deni Victoria saat itu pernah lulus mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun ia tidak mengambil dua pekerjaan tersebut dan memilih menjadi seorang kontraktor.

Ia berpikir tujuan bekerja adalah mencari uang, kenapa dirinya harus bekerja menjadi pegawai dan penuh dengan tekanan. Sementara menjadi kontraktor bisa santai, tidak terkekang dan rezeki tetap dapat. Pandangannya ini sempat bertentangan dengan kedua orang tuanya, namun akhirnya jalan hidup yang dipilih pria tak pantang menyerah ini direstui orang tuanya.

Berangkat dari itu, dirinya kemudian menekuni menjadi seorang kontraktor. Ia terus mencoba dan apa yang dikerjakan selalu sebaik mungkin atau mengutamakan kualitas. Ia lebih mengutamakan kepuasan dan menjaga kepercayaan orang yang memberikan pekerjaan, boleh dikatakan keuntungan dikesampingkan.

Hasil maksimal dan menjaga kepercayaan yang diberikan tersebutlah yang membuat pria anak dua ini terus-terusan dipercaya mengerjakan proyek, bermula dari nilai kecil hingga akhirnya paket proyek bernilai miliaran bahkan puluhan miliar rupiah.

Namun selain suka, kesuksesan Deni juga dilalui dengan cerita duka dimana ia beberapa kali harus menelan pahit karena tidak mendapat untung. Hal itu disebabkan kebiasaan dari awal mengutamakan kualitas suatu pekerjaan membuatnya tak mendapat apa-apa, namun meski demikian ia puas karena tekadnya 'biarlah tidak untung asal hasil didapat maksimal'.

Deni Victoria juga dikenal dengan pribadi yang suka bergaul, baik, humble dan sering berbagi. Sifatnya ini membuatnya mudah diterima di setiap kalangan usia manapun. Wajar saja jika teman-temannya kerap mempercayainya menjadi pimpinan organisasi bahkan kini menjadi Ketua DPC Partai Demokrat kota Prabumulih.

"Hidup ini adalah anugerah, untuk itu percaya dengan ketentuan Allah SWT. Kita punya rencana namun rencana Allah lebih indah, teruslah berusaha, jaga kepercayaan orang dan terus berbuat baik," pesannya. (Ermawati)



Tags
SHARE