SHARE

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati saat menerima kunjungan perwakilan Pengurus Gema Keadilan DKI Jakarta, di rumah jabatan anggota DPR RI Kompleks Perumahan Anggota DPR RI Kalibata, Jakarta, Minggu (23/5)

CARAPANDANG.COM - Pemuda memiliki peran yang sentral, misalnya dalam agenda-agenda besar keterlibatan mereka akan menjadi perekat dan pemersatu. 

Demikian disampaikan  Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (23/5), saat menerima kunjungan perwakilan Pengurus Gema Keadilan DKI Jakarta, di rumah jabatan anggota DPR RI Kompleks Perumahan Anggota DPR RI Kalibata, Jakarta.

Menurutnya dengan munculnya  Gema Keadilan tidak akan menjadi pesaing bagi yang lain, tapi akan menjadi darah baru dan roh baru yang akan menjadi menjadi perekat pemersatu agenda-agenda besar kebangsaan. 

"Saya harapkan Gema Keadilan lebih inklusif, lebih membaur dan bisa merangkul semua kalangan anak muda," harapnya.

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu mengatakan di Indonesia banyak  gerakan pemuda dengan masing-masing memiliki  ciri khasnya sendiri dan tiap partai pasti punya "underbow" gerakan pemudanya. Maka itu, dia kembali berharap agar Gema Keadilan bisa tampil lebih matang, lebih mature atau lebih dewasa, supaya bisa merangkul bahkan berteman baik serta berkolaborasi dengan gerakan pemuda lain di Jakarta.

Lebih lanjut dia menuturkan bonus demografi Indonesia yang puncaknya akan terjadi pada tahun 2030, yaitu 53 persen usia penduduk Indonesia akan diisi usia produktif 15-64 tahun dan di antara 53 persen itu termasuk Gema Keadilan di dalamnya. "Bonus demografi bisa jadi berkah atau bisa jadi musibah, ketika kita bisa mendidik dan mewarnai dengan baik, agar puncaknya di tahun 2030 dapat menjadi berkah buat kita, jika kita tidak bisa mendidik dengan baik, maka bisa menjadi musibah buat kita dan Indonesia akan mendapatkan pimpinan seperti apa," ujarnya.

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan itu menilai, salah satu persoalan bangsa adalah ekonomi, dan salah satu pilar berdirinya sebuah negara juga ekonomi, mengingat ekonomi selalu menjadi sisi dua mata uang dengan politik. Menurut dia, jika politiknya bagus maka ekonominya juga bagus, namun ketika politiknya tidak stabil, ekonomi ikut tidak stabil, karena itu keduanya menjadi satu kesatuan untuk kebaikan sebuah negara.

"Tidak ada satu negara pun yang memiliki politik stabil yang ekonominya tidak bagus seperti saat ini, ada pandemi sedikit, ekonomi Indonesia langsung hancur, saat ada instabilitas di dunia politik, ada isu-isu yang mengganggu, maka ekonomi akan terganggu. Jadi dekat sekali hubungannya," lanjutnya. 

Dia berharap agar anak muda bisa lebih kuat dengan memiliki keterampilan politik dan juga keterampilan dalam bidang ekonomi.

Tags
SHARE