SHARE

Istimewa

CARAPANDANG -  Warga Banyumas, Jawa Tengah  mengeluhkan kualitas beras bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang dibagikan akhir Desember 2021, terdapat beras yang berbau ataupun tidak enak ketika dimasak. 

Merespon keluhan warga,  Bupati Banyumas, Achmad Husein langsung menggelar sidak mulai dari E-Warung hingga ke sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (4/1). Berdasarkan hasil sidak penyebabnya adalah adanya  kerjasama antara E Warong dengan supliyer, padahal E-Warung sebagai penyalur BPNT berhak memilih dan membeli kepada pedagang bahan makanan. 

Penyebab kedua adalah ketidaktahuan KPM, yang dapat mengambil bahan makanan di E-Warung, asalkan sesuai dengan platfom harga. Sehingga mereka membeli memilih bahan makan, sebab selama ini KPM hanya menerima paket yang telah dibungkus oleh E Warong.

“Yang punya hak adalah KPM, jadi kalau KPM nanti misalnya menerima tidak sesuai boleh minta ganti,”ujar Bupati.

Dari hasil temuan  tersebut, Bupati Banyumas mengatakan akan melakukan pertemuan dengan Dinas terkait untuk melakukan sosialisasi kepada penyalur BPNT. Dan dia pun menegaskan mereka merdeka memilih untuk membeli bahan makanan, selain itu diminta agar tidak takut kepada perintah atau intimidasi dari sejumlah pihak untuk memilih suplier tertentu.

Sebelumnya sejumlah warga mengeluh kualitas beras bantuan pangan non-tunai (BPNT). Seperti disampaikan oleh  Nariwen (63), warga RT 1 RW 10 Desa Pageraji yang mengeluhkan beras kali ini yang diterima pera setelah dimasak meski tidak bau apek.

Keluhan yang serupa juga diungkapkan oleh Daryati (35), warga RT 2 RW 8 Desa Pageraji bahwa beras yang diterima setelah dimasak keras. Maka dia harus mencampur dengan beras yang baru agar nasinya lebih pulen.

“Kalau yang menerima 10 Kg berasnya baik, tetapi untuk yang menerima banyak ini kurang bagus sehingga harus dicampur dengan beras yang saya beli, tetapi untuk yang lain seperti telur, daging, buah, bawang merah, bawang putih dan lainnya kualitas baik,” kata Daryati ketika ditanya Bupati Banyumas, Achmad Husein.

Sementara itu, Jumirah, warga RT 8 RW 4 Desa Cilongok mengaku menerima beras yang bau. Namun ia tidak berani mengembalikan karena takut tidak menerima gantinya.

“Saya memasak dengan ditambah dengan daun jeruk biar tidak terlalu bau,” kata Jumirah.

Tags
SHARE