SHARE

Belajar dari Rumah (GTK)

CARAPANDANG.COM – Program ‘Belajar dari Rumah’ yang mulai tayang di TVRI sejak Senin (13/4/2020) hingga minimal tiga bulan ke depan, sedikit banyak memantik ingatan generasi 90-an terhadap Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) di awal kelahirannya. Televisi memang memiliki daya jangkau begitu luas. Pun begitu melalui medium televisi, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dapat diupayakan dengan lebih masif.

Pada masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kebudayaan) telah melakukan sejumlah langkah, diantaranya menggandeng pihak swasta dalam pembelajaran jarak jauh. Jika merujuk penjelasan Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Fikri Faqih ternyata cakupan area pembelajaran daring itu hanya 80 persen wilayah Indonesia saja dan yang bisa mengakses ke platform daring itu hanya 35 persen.
“Jadi sekitar 65 persen sekolah belum bisa dilayani platform pembelajaran daring itu. Sekali lagi inipun gratis ya, bukan berbayar. Nah, kemudian DPR mengusulkan kepada Kemendikbud untuk menggandeng TVRI. Alhamdulillah mulai tanggal 13 April ini sudah dimulai," jelas Fikri seperti dilansir Antara.

“Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, dalam telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4/2020).