SHARE

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto

CARAPANDANG - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, nasional yang dinamis, dan kompleks memunculkan ancaman militer, nonmiliter, maupun hibrida yang masih mengancam kepentingan nasional .

"Ancaman militer, nonmiliter, maupun hibrida diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang," kata Prabowo dalam sambutannya pada Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (201).

Di hadapan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan para pati TNI lainnya, Menhan mengatakan bahwa ancaman militer diprediksi masih berpotensi muncul dan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Dia menjelaskan bahwa ancaman militer bisa berbentuk ancaman kekuatan militer asing ataupun kekuatan bersenjata di dalam negeri, seperti konflik terbuka, perang konvensional, pelanggaran wilayah perbatasan, darat, laut, maupun udara, separatisme, dan ancaman infiltrasi intelijen dan spionase.

Selain itu, Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan pelanggaran wilayah di darat, laut, maupun udara masih akan terjadi dalam bentuk, antara lain pelanggaran wilayah perbatasan darat, perbatasan laut di wilayah yuridiksi nasional, dan pelanggaran kapal asing bersenjata dan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat negara asing.

"Pada tatanan global geopolitik dunia masih dihadapkan pada persaingan kekuatan negara-negara besar," kata Prabowo.

Maka itu, kebijakan pertahanan negara harus mampu dan menjadi solusi dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan dari dinamika perkembangan lingkungan strategis regional, nasional, maupun global.

"Kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara menjadi acuan bagi Kemhan dan TNI untuk menyelenggarakan pertahanan negara," ujarnya.

Penyelenggaraan pertahanan negara harus berpedoman pada Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.

"Sishankamrata harus dipersiapkan secara dini dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman yang mungkin akan kita hadapi," tegasnya. 

Tags
SHARE