SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah dipicu antisipasi pelaku pasar terhadap pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve pada tahun ini.

Rupiah sore ini ditutup melemah 58 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp14.371 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.313 per dolar AS.

"Dari dolar AS, memang memulai tahun baru dengan pelaku pasar yang kembali fokus pada kebijakan pengetatan The Fed dengan mengantisipasi kenaikan suku bunga dua sampai tiga kali tahun ini dengan imbal hasil obligasi AS yang terus naik," kata analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Rabu (5/1/2021).

Sepekan ini, lanjut Lukman, dolar AS cukup kuat dengan pelaku pasar menunggu hasil risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC minutes pada Kamis (6/1) pagi dini hari serta ekspektasi tinggi pada data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) dengan penambahan 400 ribu pekerjaan.

"Dari Indonesia, menurut saya pelarangan ekspor batu bara bulan Januari pastinya akan berdampak pada surplus perdagangan yang selama ini didominasi oleh ekspor batubara," ujar Lukman.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (4/1) kemarin mencapai 299 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 3 kasus sehingga totalnya mencapai 144.105 kasus.

Halaman :