SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM -  DPD Majelis Dakwah Islamiyyah (MDI) Kabupaten Indramayu mempertanyakan, Panwaslu dan Kapolres terkait banyaknya kampanye gelap yang bertujuan untuk menjatuhkan dan membunuh karakter pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Indramayu Daniel-Taufik.

Ketua Umum DPD MDI Jiaul Haq  mengungkapkan, bahwa kampanye gelap yang bertujuan menjatuhkan nama baik calon Bupati Nomor 3 itu sangat meresahkan dan merusak demokrasi.

Menurutnya, jika hal ini dibiarkan maka dapat merusak proses demokrasi serta akan menyulut kemarahan para pendukung yang selama ini menahan diri.

"Saya meminta kepada semua pihak yang terkait dalam mengamankan dan menertibkan proses Pilkada ini agar segera menindak tegas para oknum yang menyebar  hoax dan kampanye hitam baik melalui media sosial dan  membuat selembaran sepanduk berisi  fitnah dan hoax," ujar Haq dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/11). 

Haq menegaskan ini  demi tertibnya demokrasi dan menjaga keamanan dan kenyamanan para pendukung paslon. Sehingga pelaksanaan Pilkada Kabupaten Indramayu berjalan  aman dan berkualitas.

Secara tegas dia mengatakan, bahwa kampanye hitam jelas-jelas sangat merugikan Paslon nomor 3 dan itu menjadi sejarah buruk buat pesta demokrasi lima tahun ini. 

"Jangan biarkan kampanye hitam itu merajalela karena jelas itu memancing amarah bagi para pendukung yang jagoanya selalu di rendahkan dan di fitnah," ungkapnya. 

Dia meminta kepada semua pihak untuk menjunjung etika dalam berpolitik, yakni dengan mengedepankan gagasan-gagasan untuk kemajuan Kabupaten Indramayu.

"Saya mengajak beretika lah dalam berpolitik. Paparkan visi-misi tokoh sendiri agar publik tahu kapasitas dan kualitas jagoan kita, jangan selalu mencari-cari kesalahan lawan dan fitnah atau hoax sehingga membuat kegaduhan dalam berdemokrasi dan membuat resah pendukung lawan. Ini tentu  tidak sehat dan memancing saling serang," ungkapnya.

Lebih lanjut Haq kembali menegaskan, jika ini terjadi pembiaran maka ini akan  menjadi bom waktu dan bisa memancing kerumunan masa. Padahal hal ini yang harus dihindari  selama pandemi Covid-19 ini.

"Selain kerumunan yang sangat kami takutkan adalah memancing bentrokan antar pendukung yang tentu membuat sejarah buruk dalam berdemokrasi di Kabupaten Indramayu," demikian Haq. 

Tags
SHARE