SHARE

Istimewa

CARAPANDANG -   Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang akan memajukan pemberian dosis penguat Covid-19 hingga dua bulan lebih cepat seiring dengan adanya varian Omicron yang sangat menular yang  memicu lonjakan infeksi secara nasional. 

"Pemerintahan Kishida menempatkan prioritas tertinggi pada penanganan virus corona," ujarnya saat menyampaikan pidato kebijakan di hadapan parlemen Jepang pada Senin (17/1). 

Mulai Maret, suntikan booster untuk lansia akan diberikan enam bulan setelah suntikan vaksin kedua ---bukan delapan bulan seperti yang direncanakan semula. Interval pemberian vaksin juga akan dipersingkat 1-2 bulan untuk orang dewasa lainnya.

Kurang dari 1 persen warga Jepang telah menerima suntikan booster, jauh di belakang Inggris (53 persen) dan Amerika Serikat (24 persen), menurut proyek Our World in Data di Universitas Oxford.

Kishida menegaskan adanya pertempuran yang sulit di depan mata dan meminta dukungan rakyat dalam memerangi pandemi. "Kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa musuh tak terlihat ini lebih tangguh dari yang diperkirakan," kata dia.

"Saya bertekad untuk terus maju secara tenang dengan respons berdasarkan temuan terbaru, sambil berkonsultasi dengan para ahli dan tidak membiarkan rasa takut mendominasi kita," imbuhnya. 

Sumber: Reuters 

Tags
SHARE