SHARE

Istimewa

CARAPANDANG -  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengharapkan riset yang dihasilkan perguruan tinggi dapat dikomersialisasikan di level hilirisasi.

“Indonesia harus mengembangkan basis entrepreneur dan risetnya jika ingin maju karena peradaban tinggi negara-negara maju di dunia adalah yang berbasis entrepreneur dan riset,” ucap dia di Universitas Peradaban Bumiayu (UPB), Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

Berdasarkan sebuah survei, lanjutnya, 70 persen anak muda lebih memilih menjadi pebisnis ketimbang pegawai. Jika UPB dapat menerapkan kampus berbasis wirausaha dan riset,  akan melahirkan para wirausaha muda mapan dari dunia kampus.

"Bahkan, pada 2045 mendatang, Indonesia diprediksi secara riset ilmiah bakal menjadi empat negara besar di dunia bersama Amerika Serikat (AS), China, dan India," kata Menkop.

Untuk menjadi negara maju, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama ialah pembangunan kualitas sumber daya manusia terutama di perguruan tinggi yang harus berstandar internasional.

Kedua yaitu pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah serta pulau dengan mudah dan cepat, termasuk infrastruktur internet.

Syarat lainnya adalah minimum rasio kewirausahaan berada di level 4 persen. Saat ini, Indonesia masih di level 3,18 persen, sementara Singapura di angka 8,6 persen, Malaysia dan Thailand di atas 5 persen, AS dan Prancis sudah ada di kisaran 10-12 persen.

"Kami sudah menggulirkan aneka program kewirausahaan dengan target mencetak satu juta wirausaha baru, muda, dan mapan. Salah satunya melalui program inkubasi di kampus-kampus," ucapnya.

Dia mengajak seluruh kampus di Indonesia untuk menyiapkan lulusan yang berwirausaha dengan mengubah pola pikir mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja, sehingga target rasio kewirausahaan 4 persen bisa tercapai.

Karena itu, Menkop meminta kualitas inkubator bisnis di kampus-kampus terus ditingkatkan, antara lain dengan mendorong inkubator bisnis terhubung dengan sumber pembiayaan, seperti melalui koperasi mahasiswa.

Rektor Universitas Peradaban Bumiayu Muhammad Kadarisman menjelaskan bahwa pihaknya memiliki tekad menuju Entrepereneur Based University hingga tahun 2030.

Kini, kampus tersebut mempunyai 15 binaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di sejumlah daerah Jawa Tengah, yakni Brebes, Purwokerto, dan Purbalingga.

"Mereka akan kami dorong agar lebih produktif berkualitas hingga ke kancah nasional," ungkap Kadarisman.

Untuk memperkuat pembinaan UMKM, UPB disebut sudah memiliki koperasi. Selanjutnya, pihaknya bakal mendirikan koperasi mahasiswa sebagai wadah para pelajar untuk mengenal dan menjadi wirausaha. 

Tags
SHARE