SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggandeng sejumlah industri gim atau games lokal.

"Sebanyak 99 persen game di Indonesia adalah bikinan asing, yang perputaran uangnya mencapai Rp30 triliun setiap tahunnya," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam penandatangan kerja sama di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan Indonesia memiliki potensi dalam pengembangan industri gim. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mengembangkan talenta digital khususnya gim di Tanah Air.

Menurut Wikan, industri gim lebih kuat dibandingkan industri hiburan lainnya seperti musik dan film. Kemendikbudristek bekerja sama dengan PT LX International Indonesia, Asosiasi Game Indonesia, dan Cipta Karsa Adikarya.

Wikan berharap kerja sama tersebut tidak hanya dalam bentuk penandatanganan saja, tetapi juga harus dalam bentuk kerja nyata dan menghasilkan karya nyata. Kerja sama tersebut akan melibatkan SMK dan juga perguruan tinggi vokasi.

Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kemendikbudristek, Saryadi mengatakan kerja sama itu merupakan bagian dari pengembangan gim lokal. Melalui kerja sama tersebut, para guru dan juga siswa diberikan pelatihan oleh pihak industri.

"Ruang lingkup kerja sama ini merupakan paket lengkap, mulai dari penyesuaian kurikulum, game desain, kurikulum, hingga peningkatan kompetensi pendidikan di bidang game bisnis serta ada aktivitas lain yang ada di link and match," kata Saryadi.

Ketua Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno, mengatakan industri gim merupakan industri yang terus tumbuh. Pada masa pandemi saja, industri gim tumbuh mencapai 30 persen.

"Industri gim merupakan industri yang digital, yang terus berkembang. Kebutuhan akan talenta digital di bidang gim sangat penting ke depannya," kata Cipto.


Tags
SHARE