SHARE

Ilustrasi (Net)

CARAPANDANG.COM - Ketua Bidang Pertanian dan Kedaulatan Pangan Pimpinan Pusat GP Ansor, Adhe Musa Said meminta agar pemerintah segera membatalkan rencana impor beras dan garam. Pihaknya memandang kebijakan ini jelas mengorbankan dan merugikan nasib petani Indonesia.

Dia menjelaskan, Indonesia adalah negara agraris dan maritim. Fakta sosio-historis dan budaya juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki riwayat peradaban agraris yang panjang.

Menurutnya dengan fakta ini,  maka rencana pemerintah mengimpor beras dan garam yang terus berulang adalah kebijakan ironis.

"Kebijakan impor pangan, baik beras maupun garam sudah saatnya diakhiri karena selalu mengorbankan nasib petani. Di sisi lain selama ini petani sudah begitu bersabar menerima kebijakan pemerintah di sektor pertanian yang kadang tidak berpihak pada petani,"  ujarnya di Jakarta, Senin (22/3). 

Lebih lanjut dia mengatakan rencana impor beras juga kontraproduktif dengan kondisi riil di lapangan. Pasalnya saat ini di beberapa daerah sedang musim panen padi. Dan persediaan beras nasional saat ini pun masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Hal ini didasarkan pada data Kementerian Pertanian yang menyatakan stok beras nasional hingga Mei 2021 diperkirakan mencapai 24,90 juta ton, didorong hasil panen raya selama Maret-April. Sementara kebutuhan beras nasional diproyeksi mencapai 12,3 juta ton. Artinya, neraca beras hingga akhir Mei masih akan surplus sebesar 12,56 juta ton.

Tags
SHARE