SHARE

G20 Bidang Pendidikan Melibatkan Masyarakat dan Menggerakkan Ekonomi Budaya

CARAPANDANG - Di samping penyelenggaraan persidangan G20 bidang pendidikan, Kemendikbudristek juga menjamu pendamping para delegasi untuk berkegiatan dalam program pendamping (spouse program). “Kemendikbudristek memperkenalkan andil besar para guru di Indonesia dalam mentransformasi pendidikan. Kami mengajak para pasangan delegasi mengunjungi SMAN 3 Denpasar untuk melihat praktik baik terobosan Merdeka Belajar seperti penerapan Kurikulum Merdeka dan Guru Penggerak,” jelas Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Iwan Syahril kepada rekan media, Jumat (2/9/2022) di Nusa Dua, Bali.

Kemendikbudristek sebagai kementerian pengampu bidang kebudayaan juga turut mendorong pemulihan ekonomi budaya dengan memperkenalkan ragam produk kriya dan pangan yang merupakan hasil  masyarakat Bali. Salah satunya tenun Gringsing dari Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem.

“Kami pikir memperkenalkan tenun Gringsing kepada para delegasi pas dengan tema Recover Together, Recover Stronger  atau Pulih Bersama. Dalam bahasa Bali, ‘gring’ berarti ‘sakit’ dan ‘sing’ berarti tidak. Sehingga bila digabungkan menjadi ‘tidak sakit’. Kearifan lokal seperti itu yang terus kami perkenalkan kepada para delegasi selama perhelatan G20 bidang pendidikan,” tutur Iwan.

Sebagai wujud keterlibatan masyarakat dalam perhelatan G20, Kemendikbudristek juga mengajak Sanggar Pancer Langit yang juga merupakan mitra Merdeka Belajar Kampus Merdeka Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk tampil pada acara jamuan makan malam di Museum Pasifika.

“Kita ketahui banyak sanggar yang mati suri selama pandemi. Karenanya, kesempatan bagi anak-anak kita untuk kembali lagi unjuk hasil kecintaan mereka dalam mempelajari sesuatu, dalam hal ini kesenian, patut selalu kita dukung,” kata Iwan.

Sanggar Pancer Langit yang berisikan peserta didik dari usia PAUD sampai pendidikan tinggi menampilkan sendratari yang bercerita tentang tradisi masyarakat Kapal, Kabupaten Badung, dalam bergotong royong menghadapi wabah.

Pengalaman budaya juga diberikan kepada seluruh delegasi yang diajak berkunjung ke Samsara Living Museum di Kabupaten Karangasem untuk mengenal dan merasakan filosofi hidup dan keseharian 200 warga desa, mulai dari membuat canang sampai makan megibung.

Di ‘pulau seribu pura’ ini, para delegasi juga berkesempatan untuk berkunjung ke Pura Tirta Empul di Gianyar, serta melakukan meditasi bersama dan praktik pernapasan untuk pemulihan di Istana Kepresidenan Tampaksiring. Rangkaian kegiatan budaya ini diakhiri dengan menyaksikan penampilan kecak di Pura Luhur Uluwatu.

“Kami percaya melalui rangkaian acara dan pertemuan produktif yang telah diselenggarakan para delegasi akan membawa pulang kenangan dan inspirasi istimewa,” tandas Iwan. 

Tags
SHARE