SHARE

Ketua Panja BPIH Diah Pitaloka

CARAPANDANG.COM –  Pemerintah Indonesia optimis kemungkinan diselenggarakannya penyelenggaraan haji tahun 2021 masih sangat terbuka. Maka itu, upaya untuk melakukan persiapan tetap berlangsung sesuai dengan kebiasaan sebelumnya, walaupun tahun ini pasti berbeda dengan adanya pandemi Covid-19  dan diwajibkannya vaksin.

Dalam Rapat Panja Komisi VIII DPR RI  yang dihadiri oleh Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan, Senin (15/3) Diah Pitaloka selaku Ketua Panja BPIH menekankan, jika negara lain berangkat menunaikan ibadah haji, maka Indonesia pun harus berangkat.

Maka itu, pemerintah harus mempersiapkan kebijakan yang jika sekiranya ada jamaah yang terkena Covid-19  baik dalam perjalanan maupun saat menunaikan ibadah haji.  “Perlu juga memperhatikan tentang skema isolasi di Arab Saudi,” ujar Diah.

Selain itu, dia juga menekankan soal komposisi pendamping haji menyesuaikan dengan komposisi jamaah haji, terutama jamaah perempuan. Pasalnya selama ini selalu didominasi oleh pendamping laki-laki.  Sementara ketika mereka berada disana dipisahkan lak-laki dan perempuan.

Begitupula dengan standarisasi penggunaan masker, Diah pun menyarankan agar sebisa mungkin ada keseragaman masker yang harus digunakan jamaah yang disediakan oleh penerbangan Garuda sesuai standar kesehatan selama perjalanan yang ditempuh kurang lebih 10 jam.

“Perlunya sosialisasi standarisasi Covid-19 selama dalam proses penyelenggaraan ibadah haji mengingat tidak semua jamah kita nyaman dengan kehidupan steril,” ujarnya

Diah Pitaloka juga menyarankan Menteri Agama untuk segera berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan kepastian kuato dan persiapan penyelenggaraan ibadah haji di tanah suci.

Tags
SHARE