SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM -  Selama berabad-abad tidak terlihat, akhirnya kota firaun kuno besar ditemukan oleh para arkeolog pada Kamis (8/2). Kota firaun tersebut berada di dekat beberapa monumen paling terkenal di Mesir.

Zahi Hawass, arkeolog Mesir yang mengawasi penggalian tersebut menjelaskan bahwa kota tersebut dibangun lebih dari 3.400 tahun yang lalu pada masa pemerintahan mewah Amenhotep III -- salah satu firaun paling kuat di Mesir.

Dalam sebuah pernyataan, Zahi menjelaskan pada Semtember lalu tim penggali mulai mencari kuil kamar mayat dekat Luxor, namun dalam beberapa pekan ini  menemukan beberapa formasi batu bata lumpur di segala arah.

Mereka menemukan kota yang terpelihara dengan baik yang memiliki dinding dan ruangan yang hampir lengkap dipenuhi dengan peralatan kehidupan sehari-hari bersama dengan cincin, scarab (jimat berbentuk kumbang), bejana tembikar berwarna, dan batu bata lumpur dengan segel stempel berukir milik Amenhotep.

Dia menjelaskan jalan-jalan kota diapit oleh rumah-rumah,  dan  beberapa dindingnya memiliki tinggi meter. 

Penggalian terletak di Tepi Barat Luxor dekat Colossi of Memnon, Medinet Habu dan Ramesseum, atau kuil kamar mayat Raja Ramses II, yang terletak tidak jauh dari Lembah Para Raja.

"Ini adalah penemuan yang sangat penting," kata Peter Lacovara kepada Reuters. Lacovara adalah direktur Badan Dana Warisan dan Arkeologi Mesir Kuno yang berpusat di Amerika Serikat.

Lacovara mengatakan bahwa kondisi pelestarian dan jumlah barang dari kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam penggalian dekat Luxor itu mengingatkannya pada suatu penggalian terkenal lainnya.

"Ini semacam Pompeii Mesir kuno dan menunjukkan kebutuhan kritis untuk melestarikan daerah ini sebagai taman arkeologi," kata Lacovara, yang telah bekerja di kawasan istana Malqata selama lebih dari 20 tahun tetapi tidak terlibat dalam penggalian.

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M.

Situs arkeologi dekat Luxor itu berisi sejumlah besar oven dan tungku pembakaran untuk membuat kaca dan keramik mengkilap, bersama dengan puing-puing ribuan patung, kata Betsy Bryan, seorang pakar tentang pemerintahan Amenhotep III.

"Hanya untuk menemukan pusat-pusat manufaktur telah membuka detail tentang bagaimana orang Mesir bisa melakukan apa yang mereka lakukan di bawah penguasa besar dan kaya seperti Amenhotep III. Ini akan membawa lebih banyak pengetahuan untuk tahun-tahun yang akan datang," ujar Bryan.

Kota Mesir kuno yang ditemukan itu meluas ke barat ke desa pekerja kuno Deir el-Medina, kata Hawass.

Menurut referensi sejarah, kota itu termasuk tiga istana Amenhotep III dan pusat administrasi dan industri kekaisaran, ujar Hawass menambahkan.

Sumber: Reuters/ANT

Tags
SHARE