SHARE

CARAPANDANG - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dan Menteri Luar Neger Papua Nugini (PNG) Justin Tkatchenko menggelar Joint Ministerial Commission (JMC) ketiga antara kedua negara pada Selasa (21/3/2023). JMC terakhir diadakan lebih dari satu dekade yang lalu, tepatnya pada tahun 2010.

Menlu Retno mengatakan, dia dan Menlu Tkatchenko bertukar pandangan tentang kemajuan hubungan bilateral.

"Saya menyambut baik ratifikasi PNG pada dua perjanjian bilateral, yaitu 'Persetujuan Pelaksanaan Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas' dan 'Perjanjian Dasar tentang Pengaturan Perbatasan'," ungkap Menlu Retno dalam konferensi pers bersama pada Selasa.

Di bidang pertahanan, sebut Retno, dia juga menyampaikan harapan kepada Menteri Tkatchenko agar PNG mendukung percepatan proses ratifikasi.

"Kami juga berkomitmen untuk memastikan perlindungan warga negara kami di luar negeri. Sehubungan dengan ini, kami sepakat untuk menugaskan pejabat kami untuk menyusun Perjanjian Pemberitahuan Konsuler Wajib," terang Menlu Retno.

Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa dalam pertemuannya dengan Menlu Tkatchenko dia juga mengangkat tiga isu lain.

"Pertama, kerja sama perdagangan. Saya sangat senang melihat tren positif yang terus berlanjut dalam perdagangan bilateral kita selama lima tahun terakhir. Dibukanya kembali perbatasan Wutung – Skouw pascapandemi, turut mendorong meningkatnya jumlah kunjungan warga PNG ke Pasar Skouw," ujar Menlu Retno.

Retno mengatakan bahwa perdagangan bilateral Indonesia-PNG dapat diperluas dengan menyederhanakan dan merampingkan proses perizinan, memfasilitasi jaringan logistik yang lebih kuat, dan pembentukan Joint Business Council Indonesia-PNG.

"Secara keseluruhan, kami sepakat untuk mengambil langkah konkret untuk memulai negosiasi Preferential Trade Agreement (PTA). Indonesia berkomitmen untuk mempercepat proses dengan menyiapkan studi kelayakan bersama yang akan menggabungkan pandangan kedua negara. Kami juga membahas kemungkinan kerja sama dalam melibatkan BUMN Indonesia untuk berinvestasi di PNG, antara lain di sektor energi, jasa telekomunikasi dan industri farmasi. Kami sepakat untuk mengeksplorasi hasil ekonomi yang konkret di masa depan," tutur Menlu Retno.

Kerja Sama Pembangunan dan di Kawasan Pasifik

Isu kedua yang dibahas adalah kerja sama pembangunan, di mana Menlu Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik, termasuk di PNG.

"Seiring upaya kita untuk tumbuh dan berkembang bersama, Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) pada Desember lalu telah berfungsi sebagai platform untuk keterlibatan yang lebih besar antara Indonesia dan Pasifik, serta menetapkan area proyek yang akan mendukung pembangunan dan kemakmuran di Pasifik," sebut Menlu Retno. "Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan untuk menawarkan beasiswa bagi siswa PNG. Dan kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam revitalisasi fasilitas umum dan kesehatan di Vanimo dan Port Moresby."

Adapun isu ketiga adalah kerja sama di kawasan Pafisik.

"Sebagai bagian dari Pasifik, Indonesia akan terus memastikan bahwa kawasan Pasifik menjadi bagian tak terpisahkan dari Indo Pasifik yang stabil dan makmur. Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia bertujuan untuk mendorong keterlibatan yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Pasifik, termasuk dengan mendorong kerja sama sekretariat ke sekretariat, antara ASEAN dan Pacific Islands Forums (PIF)," beber Menlu Retno.

Sehubungan dengan itu, Indonesia mengajak negara-negara Pasifik, termasuk PNG, untuk berpartisipasi dalam Indo-Pacific Infrastructure Forum (IPIF), sebagai wadah untuk mendorong kerja sama konkret antar negara di Indo Pasifik.

"Kita berbagi visi yang sama bahwa suara Pasifik harus didengar dalam mengatasi tantangan umum global seperti manajemen bencana perubahan iklim dan ekonomi biru," ujar Menlu Retno. "Indonesia berkomitmen kuat untuk tujuan ini dan akan terus menjembatani Pasifik ke dunia."

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Tkatchenko menggarisbawahi pentingnya kerja sama antar kedua negara.

"Papua Nugini sangat ingin memperkuat hubungan dengan Indonesia dan membawanya ke level berikutnya demi kepentingan rakyat kita, ekonomi kita, dan juga keamanan kawasan," ujar Menlu Tkatchenko.




Tags
SHARE